Minggu, 12 Januari 2014

Cryptocotyne

Cryptocoryne Pontederiifolia

Cryptocoryne pontederiifolia 
Origin : Indonesia - Jambi.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne pontederiifolia :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High


Cryptocoryne sp.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne sp :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High


Cryptocoryne hudoroi.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne hudoroi :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High


Cryptocoryne balansae.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne balansae :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High


Cryptocoryne striolata red.
Origin : Indonesia
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne striolata red :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High


Cryptocoryne willisii.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne willisii :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High



Cryptocoryne wendtii red.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne wendtii red :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High



Cryptocoryne albida green.
Kriteria pertumbuhan tanaman cryptocoryne albida green :
pH : 5.5 - 7.5
Water Hardnes : Soft - Hard
Temperature : 25-30 C
Light : Low - High




Sabtu, 04 Januari 2014

Rafflesia rochussenii di Jawa Barat

Rafflesia rochussenii oleh sebagian ilmuan pernah dianggap telah punah, karena sudah lama tidak ditemukan lagi (publikasi terakhir tahun 1941 oleh Van Stenis). Namun pada bulan Juni 1990, berhasil ditemukan kembali dalam bentuk bunga mekar sempurna oleh Lawalata IPB di Gunung Salak pada ketinggian 1.350 m dpl.
Temuan tersebut ditindak lanjuti dengan penelitian dari bulan Agustus 1990 hingga bulan Januari 1991. dari hasil pengamatan dapat diduga bahwa usia siklus hidup Rafflesia rochussenii 2,5 tahun dengan rincian : kuncup pertama sampai bunga mekar 739 hari, bunga mulai mekar hingga mekar sempurna 35 hari, bunga mekar hingga layu 7 hari, bunga layu hingga biji masak 133 hari (Zuhud, et al., 1994).
Pertumbuhan rata–rata kuncup Rafflesia rochussenii adalah 0,017 cm per hari, namun sebenarnya pertumbuhan itu tidak selalu sama pada tiap individu kuncup, begitu juga pertumbuhan itu tidak konstan, semakin besar kuncup maka laju pertumbuhan diameternya semakin lambat. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa satu batang Tetrastigma lanceolarium ditumbuhi berkisar 0 – 18 individu Rafflesia rochussenii dan tumbuh pada akar dengan diameter 0,5 – 2,5 cm yaitu akar yang tersebar banyak dilapisan tanah teratas, sehingga lebih banyak kemungkinan bagi biji Rafflesia rochussenii terinfeksi ke jaringan perakaran Tetrastigma lanceolarium (Zuhud et al, 1994)

Sumber : http://rafflesia.site88.net/rochusseni.htm 4 januari 2014

Itulah sekilas tanggapan yang du publikasi mengenai tanaman bernama latin Rafflesia rochussenii ini. Mengenai rafflesia sendiri telah di bahas pada tulisan sebelumnya dimana banyak sekali jenis rafflesia yang pernah di temukan di Indonesia, bahkan di Jawa barat sendiri di temukan Rafflesia arnoldi, Rafflesia Patma BI yang berhasil mekar di Kebun Raya Bogor, serta Rafflesia rochusseni yang masih di temukan di beberapa lokasi di jawa barat.

Rafflesia rochussenii yang semakin tahun jumlahnya semakin meningkat pada lokasi pengamatan menunjukkan pekembangan yang positif dan sangat menggembirakan. Pada tahun 2009 dan 2010 tidak satupun rafflesia ini kami temukan pada lokasi pengamatan akan tetapi pelahan - perlahan tumbuhan ini menjadi semakin banyak. pada pengamatan terakhir menganai Rafflesia rochussenii, kami menemukan begitu banyak Knop tanaman yang siap untuk tumbuh. 




Terdapat begitu banyak spot pertumbuhan Rafflesia ini. Persebaran rafflesia ini juga searahuu dengan persebaran Tetrastigma yang semakin banyak. Semakin lama persebaran Tetrastigma muda sebagai tempat tumbuhnya rafflesia semakin meningkat. Banyaknya tetrastigma yang telah tua dan membusuk pada permukaan tanah menjadi menjadi alasan mengapa pengamatan pada tahun 2009 dan 2010 hampir tidak ditemukan Rafflesia rochusseni. akan tetapi pada tahun 2011 dan 2012 banyak sekali di temuakn Tetrastigma muda yang mulai menjalar sehingga rafflesia mulai bermunculan ke permukaan tanah.

Berapa umur Taetrastigma ini pun belum di coba untuk di amati, karena tumbuhan ini selalu berpindah tempat dimana batang yang menjalar ke atas akan selalu bergerak mendekati sumber cahaya sedangkan batang pada bagian bawah yang menyentuh tanah cenderung menua dan membusuk, sedangkan persebaran Tetrastigma pada bagian bawah tanah cukup sulit di amati. Kesulitan pengamatan persebaran Tetrastigma di bawah permukaan tanah ini juga mempersulit pengamatan  mengenai persebaran Rafflesia.

Pada tulisan teratas, "dari hasil pengamatan dapat diduga bahwa usia siklus hidup Rafflesia rochussenii 2,5 tahun dengan rincian : kuncup pertama sampai bunga mekar 739 hari" sangat sulit di jelaskan dengan fakta di lapangan karena rafflesia seolah-olah muncul dari dalam batang Tetrastigma. Dapat dilihat di gambar mengani pertumbuhan rafflesia dari dalam tetrastigma.

pada batang dari tetrastigma di gambar dapat terlihat terdapat knop yang belum keluar dari batang tetrastigma, ini lah salah satu alasan mengapa pengamatan perkembangan dari rafflesia tidak di ketahui pasti serta bagaimana rafflesia bisa berada di dalam kulit batang tetrastigma juga sulit di amati.

gambar di atas adalah knop yang mulai keluar dari dalam kullit batang tetrastigma.
Knop yang telah cukup besar, tinggal menunggu kelopak dari knop membuka.

Rafflesia yang telah membuka sempurna.






ada yang cukup aneh ketika ditemukannya rafflesia ini. Pada hasil hunting mengenai pembungaan dari rafflesia, hampir semua foto dari hasil hunting menunjukkan pada bagian tengah rafflesia (Dome) terdapat duri-duri dimana duri tersebut merupakan alat perkembang biakan rafflesia untuk menhasilkan biji. Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan mengapa pada rafflesia rochusseni ini tidak terdapat duri-duri tersebut.



Rafflesia yang telah membusuk. Setelah dilakukan pembongkaran pada rafflesia yang telah membusuk ini, tidak di temukan satupun benda yang mengindikasikan itu adalah biji. Pertanyaan kedua seperti apa biji yang di hasilkan oleh rafflesia sehingga kebun raya bogor bisa menumbuhkan rafflesia patma bi.

Foto-foto lain saat pengamatan :